selesai diadaptasi dari sebuah posting lamaku berjudul ‘Dimatamu’ pada 11/06/2011

Teruntuk cintaku, Sri Hanifah Ardian dan Syahid Satria Arashi

[verse 1]

Entah telah berapa lama… Mungkin telah cukup lama… waktu yang terlewati

Kupun tak menyadari… sejauh manakah… kumengenal dirimu?

Kucoba melacak (jejak)mu… dalam peta hidupku, tak membuatku beranjak

Kusadari kesedihanmu, meski coba kau sembunyikan…

[bridge 1]

Seakan aku berpacu dengan esok yang ‘kan berlalu…

Meski kucoba berlari menghindar… Sungguh aneh kurasakan… hatiku tetap melukiskan dirimu

[Reff. 1]

menatap langit… semburat cahaya memenuhinya… bagai takkan pudar…

Kuingin dapat seperti mentari… yang bersinar selamanya… sepanjang waktu…

[Verse 2]

Kuingin slalu merasakan… deru nafas dirimu… meski hanya sesaat…

Desir angin menerpa… merasuk dalam tubuhku… memalingkanku…

[bridge 2]

Hembus nafasku membias… hadirkan kenangan yang lalu…

Bagai memutar waktu kembali… sejenak kutersadar… mempertanyakan… “mengapaku disini?”

[Reff. 2]

Kuingin selalu melihat senyumanmu disini, selama-lamanya…

Kuingin hadir dalam setiap kisah yang terlintas dimatamu…

Dan saat itu… hidup kita ‘kan semakin berwarna… sepanjang usia…

Agar kita dapat selalu bersama, kuingin dapat… menghentikan waktu… selamanya…

[Reff. 3]

Kuingin selalu melihat senyumanmu disini, selama-lamanya…

Kuingin hadir dalam setiap kisah yang terlintas dimatamu…

Jika suatu saat… kudapat membawamu kesuatu… musim yang indah…

dimana bunga-bunga bermekaran… bagaikan salju… memenuhi langit…