KAZE WA FUITERU / SAAT ANGIN BERHEMBUS
(Free translation by @Wartawota48)

Note: Saat mencoba mencerna makna dari lagu ini, aku menangkap bahwa pesan utama dalam liriknya adalah ‘sekeras apapun tantangan hidup dan kehancuran yang kita alami dalam hidup, jangan menyerah dan teruslah berusaha untuk menatanya kembali. Jangan berhenti sekeras apapun usaha yang harus kita jalani.’. Pesan ini membuat aku menebak bahwa lirik ini diciptakan di tengah semangat pemulihan pasca Tsunami yang melanda Jepang tahun 2011. Tebakan ini juga yang akhirnya mendorongku untuk melacak asal-usul lirik tersebut. Dugaanku terbukti tepat, lirik ini memang bagian kecil dari kontribusi AKB48 untuk upaya pemulihan dampak pasca Tsunami 2011 tersebut. Singel/mini-album ke-23 AKB48 ‘Kaze wa Fuiteiru’ keluar Oktober 2011, setelah ‘Flying Get’. Berdasarkan film dokumenter ‘Show must go on’, single ke-22 AKB48 (Flying Get) dibawakan oleh 16 member terpilih hasil dari Senbatsu Sousenkyo ketiga AKB48 dan dirilis masih berdekatan dengan peristiwa Tsunami itu.

Teknik penerjemahan: Lirik ‘KAZE WA FUITERU / SAAT ANGIN BERHEMBUS’ ini ditafsirkan dengan memprioritaskan padanan makna yang disesuaikan dengan konteks lokalnya sesuai budaya Indonesia. Lirik pada bridge pertama agak kontroversial jika diterjemahkan bulat-bulat dalam konteks masyarakat Indonesia, karena kurang lebih makna harfiyahnya ‘Jika seandainya Tuhan memang ada…bla bla’, sehingga disesuaikan menjadi ‘Oh Tuhan, kumohon dengarkanlah…’. Btw, karena keterbatasan ane yang nggak bisa bahasa jepang, versi bahasa Indonesia ini mengacu pada terjemahan versi Inggris dari forum ‘Stage48’ dengan tetap melakukan crosscheck ke versi aslinya dengan Google Translate.

WOW WOW
WOW WOW
WOW WOW

Di dalam kekosongan
dunia yang terus berubah
kita kehilangan kata
dan terdiam membisu
Apakah yang harus kita
lakukan saat ini?
Mencari secercah cahaya
saat putus asa

Oh Tuhan,
kumohon dengarkanlah…
Ciptakanlah
dunia baru di sini
dari tempat yang kami tinggali

Tetapi hembusan angin
mengarahkan ke masa depan
Rasakan nafas kehidupan
menerpa wajahmu
Walau bagaimana pun
ku akan terus bertahan
Sekarang bisakah kita
memulainya kembalii~ dari awal?

Gores luka dalam kenangan
telah meninggalkan bekas
di dalam rasa sakitnya
kebaikan tercipta
Siapakah yang harus
kudekap pertama kali?
Mari ungkap mimpi kita
dalam kehangatan ini…

Sebanyak
airmata yang tercurah
Aku ingin…
mempertahankan mimpi itu
Ku tak akan berdiam terpaku…

Cinta pun tetap bertahan
menuju masa depan
Setiap orang pun
mencoba ‘tuk meraihnya
Walau bagai manapun
Ku akan terus melangkah
Bisakah kita memulainya
dengan mengembalikan harapa~n
yang tlah kita lupakan?

Tetapi hembusan angin
mengarahkan ke masa depan
Kau pasti merasakannya
saat menutup mata
Angin pun pasti berhembus
mengarahkan ke depan
Bahkan saat kau kehilangan
s’galanya dan tersesat
Aku pasti akan
tetap ada di sini
menyingkirkan rintangan
yang akan menghalangimu
dan menjalani hari

Meskipun sang angin
terlihat akan berhenti
Sang angin tak akan
sirna dari dunia
Apapun yang terjadi
selama engkau bernafas,
meskipun terasa
hari ini begi~tu bera~t…

Bisakah kita memulai…
dari yang kita bisa?