Memang, aku batal berangkat ke pangalengan bareng tim KORSA. Memang, aku nggak jadi menghabiskan lebaran di lab PAU lantai 5. Tapi lebaran kali ini memang betul-betul beda dari lebaran-lebaran sebelumnya. Aku berlebaran di sebuah tempat yang sama sekali (masih) asing bagiku, Padalarang. Shalat Ied tadi pagi terasa lebih mengharukan, entah kenapa aku merasakan campur aduk antara kesendirian, rasa asing, tetapi juga bahagia menemukan keluarga baru. Entahlah… mungkin lebih tepatnya calon keluarga baru. 🙂
Alhamdulillah, lebaran tahun ini begitu berbeda. Dua tahun lalu aku merasakan lebaran ditengah jalan antara Bandung – Semarang. Tahun lalu, alhamdulillah, dini hari aku sudah sampai di Semarang, sehingga bisa merasakan shalat Ied bersama keluarga besar ibuku di Semarang, meskipun keputusan untuk berangkat H-1 adalah keputusan yang amat mendadak beberapa jam sebelum keberangkatan, karena aku nggak tahu harus pulang kemana di Jakarta. Tahun ini di Padalarang, dengan status bukan-siapa-siapa. Mungkin tahun depan, aku akan kembali ke sini… tapi dengan status yang berbeda.
Hanya Allah yang tahu apa yang terjadi setahun kedepan… aku hanya berharap ini jalan yang IA berkahi. Bukan cara yang IA murkai. Allahumma, sallim ‘alaina subulanaa.